anda pengunjung ke

Rabu, 02 April 2008

Kamis,3 April 2008(gaya_hidup)

Alasan Pria Trauma Menjalin Cinta(okezone.com)



TERNYATA traumatik pada seorang pria akan berdampak buruk bagi dirinya, karena biasanya langsung tertuju pada psikologi kaum adam. Trauma yang diderita oleh mereka yang mengalaminya, banyak disebabkan oleh kandasnya hubungan dengan lawan jenis karena disakiti atau ditinggal pergi begitu saja.

Mengenai hal itu, Dra Clara Istiwidarum Kriswanto MA CPBC, psikolog dari Jagadnita Consulting mengungkapkan cara pandangnya. "Trauma pada pria terjadi karena mereka telah menyerahkan seluruh kepercayaan pada pasangannya. Kemudian terjadi sesuatu yang menodai dan merusak kepercayaannya," kata Clara ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Senin (31/3/2008).

Menurutnya, kepercayaan 100 persen yang diberikan oleh kaum pria itu menoreh luka mendalam. Sehingga untuk menyembuhkannya, harus dengan kerja keras.

"Untuk memulihkan luka mendalam yang ditinggalkan akibat trauma tersebut harus dengan cara mendapat pendampingan dari keluarga dan sahabat yang positif, yaitu bahwa life must goes on. Benar kalau dia disakiti dan peristiwa itu menyakitkan, tapi hidup tidak berakhir begitu saja," jelas psikolog yang telah menulis buku "Keluargaku permataku, Seks, Es Krim dan Kopi Susu serta Ngobrolin Seks di Ruang Keluarga" itu.

Ditambahkan olehnya, dengan adanya dukungan dari keluarga dan sahabat, maka dia akan mendapat keyakinan pada saat dia mulai bangkit untuk mengobati lukanya.

"Karena pada saat disakiti, dia sering bertanya-tanya mengapa dirinya yang harus mengalami hal menyedihkan seperti itu. Bahkan sampai pada tahap menyalahkan diri sendiri karena peristiwa yang menyedihkan itu bisa menimpanya," kata wanita ramah ini.

Bila sudah berada pada tahap menyalahkan, lanjut almamater Universitas Indonesia yang meneruskan S2-nya di Goldsmiths College University of London-United Kingdom itu dapat berdampak negatif.

"Kalau dia merasa tidak perlu orang lain untuk bersosialiasi, maka hal tersebut yang harus secepatnya disadari dan dibantu yaitu dengan cara mengajarinya untuk penjajakan dan membuat relasi dengan orang lain," papar pengasuh rubrik konsultasi di salah satu majalah terkemuka di Indonesia itu.

Tapi hal itu tidak bisa begitu saja diwujudkan tanpa bantuan semua pihak. "Biasanya mereka yang pernah mengalami trauma tersebut akan memiliki perasaan takut untuk memulai hubungan baru karena takut bila disakiti lagi. Tapi hal tersebut tidak akan terjadi bila dia mendapat dukungan dari keluarga dan sahabat," imbuhnya.

Tak sebatas itu saja, langkah terpenting yang harus diyakini seorang pria saat berada dalam keterpurukan itu ialah mencoba untuk bisa memaafkan dan kembalikan segala masalah pada Tuhan.

"Artinya dengan keyakinan kita mencari dukungan dari Tuhan untuk bisa memaafkan. Karena kalau sudah bisa memaafkan, maka kita akan pasrah dan tidak curiga, serta cemas untuk menjalani hidup," sarannya mengakhiri pembicaraan.
(tty)

Tidak ada komentar: